Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Sekilas tentang tetangga

Melakukan perjalanan alias jalan-jalan ke negri orang tentu punya berbagai alasan, salah satunya mengamati perbedaan dan persamaan budaya daerah tujuan dengan negri asal kita. Kali ini saya akan cerita sedikit daerah kunjungan saya beberapa waktu yang lalu yaitu negara tetangga kita Malaysia dan Singapor. Sama halnya dengan di Indonesia khususnya Jakarta, sebagian besar daerah mereka juga banyak gedung pencakar langit, perumahan, jalan tol, mall, juga kemacetan dan menurut cerita ternyata kuala lumpur juga sering kebanjiran, dulunya. Namun jika melihat tata kotanya memang jauh berbedalah, mereka dengan cantik mengatur kota. Kemacetan , jika di Kuala lumpur kemacetan sering terjadi pada jam kantor saat pagi, siang dan menjelang sore, dan jenis kendaraan yang memenuhi badan jalan cuma kendaraan roda empat, lalu kemana kendaraan roda dua alias sepeda motor? Nah...hampir tidak ditemukan mungkin 1:1000 dengan mobil, hampir lupa motor yang saya jumpai itu tidak sekeren motor di Ind

Penerang Hati

Setiap malam menjelang, itulah saat aku mulai bekerja, ya di sini aku hanya dipekerjakan malam hari tidak seperti teman-temanku lainnya yang bisa bekerja sepanjang hari, selama hidupnya. Aku memang tidak pernah menyesali jalan hidup ini, namun terkadang aku merasa tidak dapat memberikan yang terbaik, seperti yang dikatakan orang ini seperti mempertaruhkan harga diri yang tidak pernah dihargai. Aah...apa-apaan ini, sama saja aku telah berkeluh kesah tentang diriku sendiri . Kemaren aku mendapat kabar, Ermex yang berasal dari tempat yang sama denganku telah ditugaskan di wilayah penting dan mendapat posisi tinggi bahkan sangat tinggi jika dibandingkan denganku, orang-orang akan berfikir Ermex sangat penting bagi mereka, kehadiran Ermex memang telah ditunggu-tunggu sejak pembangunan kota dan sejak jalan tol disana hampir rampung dan sekarang telah diresmikan. Aku akui pekerjaan Ermex di sana memang berat dan beresiko tinggi karena sekejap saja ia lalai atau tertidur kecelakaan b

Cinta Produk dalam Negeri

Terinspirasi dari obrolan dengan teman sebangku dalam sebuah penerbangan menuju Kuala Lumpur, Menurut pengamatannya hasil kerajinan di Minang bagus-bagus apalagi baju sulam dan kain songketnya, seraya menanyakan harga mungkin beliau  khawatir terkecoh dengan penawaran pasar, saya pun jelaskan bahwa kain songket itu ada yang lebih satu juta rupiah sekayunya berbeda sesuai kualitasnya begitu juga dengan kain sulam yang berkisar 200-400 ribu rupiah. "Di Bukittinggi sangat banyak orang yang jual kain-kain sulam ya?", tanyanya "Hm..jelaslah, disana banyak pengrajinnya?", ucap saya bangga "Tapi, saya lihat tidak ada yang pakai orang-orang sini, kenapa ya?" (hm..jadi salting dan binggung mau jawab apa) Owh..iya kak, kami biasanya pakai kalau ada acara adat dan pesta dan hari lebaran, dan kalau anak-anak sekolah biasanya pakai hari Jumat. Hmm..sebuah jawaban pembelaan penutup malu, tapi sepertinya bisa diterima