Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Sumpah (masih) Muda

28 Oktober, ya hari ini tepatnya, apa spesialnya hari ini buat kita? Melihat dan membaca sejarah tentang bagaimana para pemuda dari berbagai daerah dan latar belakang berbeda bersatu dalam sebuah tujuan yang satu untuk menyamakan persepsi dan berjuang untuk keluar dari penjajahan 3,5 abad yang telah membuat mereka lupa bahkan tidak sempat lagi berfikir untuk masa depan bangsa, sungguh sebuah perjuangan yang dahsyat jika dibandingkan dengan kondisi pemuda bangsa zaman sekarang yang banyaknya itu malah berjuang untuk kepentingan kelompok bahkan individu saja. jadi apa yang bisa kita teladani dari makna sumpah pemuda, apakah masih mengalir dalam darah kita SUMPAH itu???? Mari renungi lagi teks sumpah pemuda, yang mungkin sudah sedikit loepa. SOEMPAH PEMOEDA Satoe:  KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA Doea:  KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA Tiga:  KAMI POETRA DAN POETRI

Don't be Panic

Oops...ternyata aku masuk juga dalam jalur itu, jalur yang setiap orang juga akan lalui namun sebelumnya pandanganku terhadap jalur ini seakan kabur dan berusaha selalu menghindarinya tentu saja berdampak pada kesiapan dan bekal yang ku bawa masuk. Kepanikan mulai muncul saat petugas penjaga jalur itu memberiku kode agar aku berjalan maju, tapi aku tetap bengong kenapa harus berada disini? Orang-orang sudah berlalu lalang dari berbagai arah melewati berbagai jalur, begitu juga di belakangku sudah mengantri banyak orang yang menuju jalur yang sama jadi tidak ada lagi kesempatan untuk berganti jalur atau mundur. Kali ini petugas mulai berteriak menyuruhku masuk, maka aku yakinkan diri melewatinya dengan bekal seadanya, kendaraan berbahan bakar seadanya dan sepotong roti, berharap di ujung jalan ada yang menyediakan perlengkapan untuk berbekalan perjalananku selanjutnya. Kepanikanku mereda saat melihat senyum seorang petugas yang menenangkan ia berpesan padaku, “Anda ti