Langsung ke konten utama

Sedia uang tunai

"Nak...lai mambawo pitih gai du? ( ada bawa uang ga?)", pesan si emak saat saya pergi keluar tanpa rencana belanja. Pesan itu sering beliau sampaikan sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu di luar dugaan kita. " eh...talendo gai talua urang kuduh ( ntr ga sengaja nyenggol dagangan orang)". Terlebih saya punya kebiasaan ga belanja kalau ga ada rencana dan tidak terlalu bergantung dengan uang cash atau tunai.
Apalagi sekarang udah makin canggih ya..ga perlu bawa dompet cukup hp aja udah cukup...banyak transaksi yang bisa dilakukan tanpa uang nyata.
Nah...hal ini terjadi sama saya beberapa waktu lalu saat saya dan suami window shopping ke mall. Saya benar2 ga bawa uang sepecerpun, secara pak suami ada yg bayarin..hehehe.
Alhasil belanja selesai dan kami akan segera pulang, suami sudah menuju parkiran dan saya menunggu di lobi. Satu menit kemudian turun hujan dan lebat dan saya yakin suami ga akan mau nempuh hujan sedangkan saya bawa bayi yang udah mulai rewel.
Saat itu langsung terlintas ide pesan taxi online untuk pulang biar ga kehujanan soalnya tadi kita berangkat pakai motor.
Setelah melakukan order dan bayar pakai aplikasi dari hp saya pun menunggu taxi datang menjemput ke bagian lobi, tentu saja mobil itu akan masuk dan bayar parkirannya ditangguhkan pada penumpang.
Saya pun jadi agak galau gimana nih soalnya ga ada uang tunai walau cuma 4 ribu.
Berbagai ide muncul diantaranya,
1. Mohon dibayar dulu pakai uang pak sopir n diganti sampai di rumah.
2. Bayar pakai makanan atau susu kotak yang sudah dibeli
3. Hubungi suami, minta uang tunai.
Akhirnya opsi ke tiga yang terpilih, setelah naik saya langsung minta pak sopir untuk ke bagian parkir motor dan untung ketemu suami dan minta uang buat parkiran.

Waduuuuh..malah jadi panjang gini ceritanya, intinya ya jangan sok atau sombong ga perlu cash ya...kalau kayak gini kan repot juga.
Sedia uang ke mana pun dimana pun.


Duri, 290519
Update postingan dulu ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rute Depok ke Ragunan

Mengenang Masa-Masa Itu Tidak habis pikir, saat nekat memutuskan berangkat ke keluar provinsi sendirian, senja itu di hari Sabtu. Setelah selesai piza party ultah teman di simpang nusantara, Depok. Saya sempatkan diri untuk silaturahim dengan seorang teman yang sejak merantau belum pernah bertemu. Saya kira ini waktu yang tepat untuk berkunjung. Ya keluar kota, dari Jawa Barat menuju DKI. Perjalanan dari Depok menuju Ragunan, Jakarta Selatan. Berikut rutenya: Naik angkot menuju stasiun depok, saya beli karcis ekonomi seharga Rp 1.500 menuju stasiun Pasar Minggu. Keluar dari stasiun pasar minggu gunakan  angkot S.15 yang parkir disebelahnya Ramayana. Jam sudah menunjukkan pukul 15.30 dan ini kali pertama saya ke daerah tersebut, Ramayana tempat pertama yang saya kunjungi karena sekalian mencari tempat sholat ashar. Keluar dari Ramayana hari mulai petang, sudah waktunya melanjutkan perjalanan. Setelah bertanya, saya temukan angkot ke Ragunan S15. Alamat yang diberikan

Rute Duri ke Pasir Pangaraian

Baru-baru ini daerah Pasir Pangaraian sedang ngetop dan banyak di kunjungi sebagai objek wisata religi. Terutama sejak berdirinya Masjid Agung Nasional Islamic Center, banyak rombongan yang berkunjung, mulai dari jemaah majlis ta'lim, rombongan sekolah, ibu-ibu RT dan Arisan, dan berbagai macam komunitas yang berkepentingan. Nah, kebetulan saya baru punya kesempatan berkunjung ke sana minggu lalu. Kami berangkat dari daerah Duri kecamatan Mandau. Rute yang kami pilih adalah melalui jalan rangau. Jika kita dari Jalan Hangtuah, masuk ke simpang rangau melewati simpang telkom. lalu lurus saja melewati jalan rangau hingga bertemu simpang jurong lalu belok kiri, lurus saja sampai bertemu simpang pelita,  setelah itu belok kiri dan kita pun sudah memasuki daerah Sontang, rokan hulu.Nanti ada simpang empat dan ada tugunya, kita belok kanan dan terus saja ikuti jalan raya dan ada simpang tiga, kalau arah kanan itu ke medan dan kiri ke pasir panggaraian. jika sudah masuk ini perjalanan k

Puisi Matahari

Berikut ini saya lampirkan beberapa bait puisi karya anak, siswa kelas 2 SD saat itu kami sedang belajar tema matahari. BAgi yang mau berkunjung ke sekolah kami dan berkenalan dengan mereka bisa langsung ke Jalan Stadion, depan RSUD Mandau, Duri. Puisi Matahari Karya : SD 2 Sekolah Alam Duri *Ghassan Cahaya matahari terang Sinarnya terasa hangat Tanpa matahari aku akan terasa gelap selama hidup *Aisyi Panasmu membuatku hangat Terangmu yang membuatku semangat Apimu bewarna orange *M. Syamil Matahari Bercahaya dipagi hari Sinarnya terasa hangat *Riza Matahari  yang tercinta Dia warna kuning *Syamil M Matahari...kamu lebih kuat Kamu lebih besar dari pada yang lain *Haris A Rasyid Terimakasih matahari karena meyinari bumi Tanpa matahari bumi gelap gulita Sinar matahari membuat aku hangat *Fifi Cahayamu sangat terang Aku membutuhkanmu disaat pagi Seperti api yang menyala Kau menyemangatkan hidupku *Aira Panasmu