Langsung ke konten utama

Kisah Terkena Cacar Saat Masa Menyusui




Moms and teman-teman apa sudah pernah terkena cacar? Iya cacar air itu loh yang berasal dari virus varicella. Nah ceritanya saya baru saja sembuh dari penyakit ini. Setelah hampir sepuluh hari berkutat dengan si cacar akhirnya Alhamdulillah saya sembuh dan bisa beraktivitas kembali seperti biasa.

Gini loh kronologinya:
Hari pertama,
Kebetulan hari Minggu jadi memang tidak masuk kerja, saya seharian di rumah dan setelah sarapan perasaan mulai aneh, badan jadi letoy, malas, mulas, dan mencret. Eh..padahal list kerja udah bejibun banget, jadinya saya mengalai ngalai (tiduran) saja lagi di kamar. Humairah si gadis kecil udah minta main dan jungkir balik di badan emaknya tetap saja ga semangat, kasihan tu anak. Siang harinya suhu tubuh terasa meningkat lalu saya cek pake termometer suhunya 37,6 C, tidak teralalu panas tapi sudah ini masuk kategori demam. Kami masih berdua saja di rumah, hingga sore saya baru sadar ada bintil berair yang tumbuh di perut, leher,dan dada. Oh tidaak, berarti ini kena cacar, ingatan saya langsung ke sekolah karena beberapa waktu yang lalu virus ini mewabah di kelas 5 dan beberapa guru juga kena.
Saya langsung kabari suami dan minta di bawakan kelapa muda, karena isu-isunya ini obat kalau terserang cacar, campak atau sejenisnya. Malam harinya saya minta di antar ke UGD karena klinik tempat kami biasa berobat tutup di Hari Minggu. Ternyata di UGD banyak pasien gawat dan dokter pun tidak bisa memberi penanganan pada saya yang notabenenya hanya demam, kamipun pulang ke rumah.

Hari kedua, Bangun tidur badan langsung lemas dan saya langsung cek udah berapa bintil yang tumbuh, ternyata ada peningkatan jumlah namun tidak terlalu signifikan, yakni di leher, wajah, tangan dan dada. Saya putuskan tidak masuk sekolah karena khawatir menular pada yang lain. Ternyata eh ternyata waktu mandiin si Umay saya lihat ada satu bintil di lengan kirinya, positif juga dia. Lalu kami berobat ke klinik dan di beri obat makan 3x 1 hari dan salep achiclovir 5% (obat selama 3 hari). Menurut dokter pemulihannya tergantung daya tahan tubuh pasien ada yang 3 hari, seminggu bahkan  ada yang dua minggu. Kulit mulai gatal apalagi di malam hari, waaah ga tahaan kalau ga garuk. Oh ya siang harinya saya minum air kelapa lagi satu butir di bawain ayahnya Umay.

Hari ketiga, Pertumbuhannya si cacar semakin berlipat ganda dan memenuhi badan, punggung, wajah dan kepala serta kaki. Ukurannya sebesar biji kacang ijo. Jangan tanya bagaimana rasanya, Gata bana ko ha.

Hari keempat, Kami terus mengkonsumsi obat dari dokter, tidak ada obat alternatif yang dikonsumsi, tentang menyusui? Iya saya masih memberikan asi untuk Humairah dengan cara melapisi permukaan payudara dengan kain dan melubangi bagian putingnya. Ini saya lakukan karena di hari kedua Humairah sudah positif terkena cacar juga ketularan dari saya, jadi ga ada alasan lagi untuk menghindari kontak langsung agar tidak ketularan. Cuma mengurangi terkena cairan dari plentingan yang tiba-tiba meletus aja.

Hari kelima, masih merah-merah dan berair dan kami minta tambahan obat lagi ke klinik dan dengan dokter yang berbeda ternyata dapat tindakan makan obat yang beda juga. Beliau tidak kasih obat salaf lagi tapi memberikan obat anti virus achiclovir 800mg dan di minum setiap 6 jam sekali. Hal ini tetap berlanjut selama 3 hari dan di hari ke delapan bentol bentolnya sudah melai mengering, berhubung tangan saya usil ada beberapa yang sengaja di letuskan jadinya lukanya mendalam dan masih basah hingga sekarang.
Jika di analisa dari kejadian dan beberapa pengalaman yang sudah terkena cacar ada beberapa kesimpulan yang saya dapatkan:
  

  1.  Jika sudah mengenali tanda atau gejala terkena cacar langsung berobat karena akan diberi obat anti virus untuk melemahkan virusnya. 
  2.    Jangan mengonsumsi air kelapa muda karena dari pengalaman yang ada hal ini akan meyebabkan banyaknya muncul bentol-bentol, ga tau penyebabnya mungkin karena sifat air kelapa bisa mempercepat proses fermentasi kali ya? (hehe belom baca jurnal penelitiannya)
  3. Tidak ada pantangan makanan, air ataupun angin. Kami tetap mandi tapi biar lebih enak menggunakan air hangat ditambah bubuk PK dan menggunakan sabun antiseptik.   
  4. Banyak mengonsumsi sayur dan buah.   
  5. Tidak terjadi penularan melalui air susu.
Setiap manusia tidak luput dari cobaan dan ujian, yang penting adalaah bagaimana cara kita dalam meyikapinya, Jika saat sakit kita bersabar InsyaAllah akan menggugurkan dosa-dosa.


Komentar

  1. gagah blog amak humay kini mah.. bakato urang, kereen

    BalasHapus
  2. terimakasih mamah @amie sudah berkunjung.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rute Depok ke Ragunan

Mengenang Masa-Masa Itu Tidak habis pikir, saat nekat memutuskan berangkat ke keluar provinsi sendirian, senja itu di hari Sabtu. Setelah selesai piza party ultah teman di simpang nusantara, Depok. Saya sempatkan diri untuk silaturahim dengan seorang teman yang sejak merantau belum pernah bertemu. Saya kira ini waktu yang tepat untuk berkunjung. Ya keluar kota, dari Jawa Barat menuju DKI. Perjalanan dari Depok menuju Ragunan, Jakarta Selatan. Berikut rutenya: Naik angkot menuju stasiun depok, saya beli karcis ekonomi seharga Rp 1.500 menuju stasiun Pasar Minggu. Keluar dari stasiun pasar minggu gunakan  angkot S.15 yang parkir disebelahnya Ramayana. Jam sudah menunjukkan pukul 15.30 dan ini kali pertama saya ke daerah tersebut, Ramayana tempat pertama yang saya kunjungi karena sekalian mencari tempat sholat ashar. Keluar dari Ramayana hari mulai petang, sudah waktunya melanjutkan perjalanan. Setelah bertanya, saya temukan angkot ke Ragunan S15. Alamat yang diberikan

Rute Duri ke Pasir Pangaraian

Baru-baru ini daerah Pasir Pangaraian sedang ngetop dan banyak di kunjungi sebagai objek wisata religi. Terutama sejak berdirinya Masjid Agung Nasional Islamic Center, banyak rombongan yang berkunjung, mulai dari jemaah majlis ta'lim, rombongan sekolah, ibu-ibu RT dan Arisan, dan berbagai macam komunitas yang berkepentingan. Nah, kebetulan saya baru punya kesempatan berkunjung ke sana minggu lalu. Kami berangkat dari daerah Duri kecamatan Mandau. Rute yang kami pilih adalah melalui jalan rangau. Jika kita dari Jalan Hangtuah, masuk ke simpang rangau melewati simpang telkom. lalu lurus saja melewati jalan rangau hingga bertemu simpang jurong lalu belok kiri, lurus saja sampai bertemu simpang pelita,  setelah itu belok kiri dan kita pun sudah memasuki daerah Sontang, rokan hulu.Nanti ada simpang empat dan ada tugunya, kita belok kanan dan terus saja ikuti jalan raya dan ada simpang tiga, kalau arah kanan itu ke medan dan kiri ke pasir panggaraian. jika sudah masuk ini perjalanan k

Puisi Matahari

Berikut ini saya lampirkan beberapa bait puisi karya anak, siswa kelas 2 SD saat itu kami sedang belajar tema matahari. BAgi yang mau berkunjung ke sekolah kami dan berkenalan dengan mereka bisa langsung ke Jalan Stadion, depan RSUD Mandau, Duri. Puisi Matahari Karya : SD 2 Sekolah Alam Duri *Ghassan Cahaya matahari terang Sinarnya terasa hangat Tanpa matahari aku akan terasa gelap selama hidup *Aisyi Panasmu membuatku hangat Terangmu yang membuatku semangat Apimu bewarna orange *M. Syamil Matahari Bercahaya dipagi hari Sinarnya terasa hangat *Riza Matahari  yang tercinta Dia warna kuning *Syamil M Matahari...kamu lebih kuat Kamu lebih besar dari pada yang lain *Haris A Rasyid Terimakasih matahari karena meyinari bumi Tanpa matahari bumi gelap gulita Sinar matahari membuat aku hangat *Fifi Cahayamu sangat terang Aku membutuhkanmu disaat pagi Seperti api yang menyala Kau menyemangatkan hidupku *Aira Panasmu