Langsung ke konten utama

Masih Ada yang Peduli

Ini cerita kemaren, waktu itu saya berniat konsultasi dengan dokter spesialis di salah satu rumah sakit di daerah kami. Saat itu saya rencananya akan mendaftar melalui jalur bpjs dan dengan percaya dirinya saya tidak membekali dompet dengan uang, hanya mengandalkan kartu debit dan jika ada apa-apa bisa ngacir ke ATM terdekat.
Ketika akan mengambil nomor antrian ternyata pasien bpjs sudah membludak dan kerennya mereka mayoritas menuju poli yang sama dengan saya, walhasil saya pun tidak kebagian kuota yaitu 20 orang/poli. padahal setau saya pendaftaran buka 8.00 ternyata pasien sudah antre sejak pkl 6.30, karena sudah terlanjur ke RS saya pun mengambil jalur umum untuk berobat dan tentu saja akan di kenakan biaya pendaftarn sebesar Rp 18.000, mengingat tidak memiliki uang di dompet saya segera mencari ATM terdekat dan cuma satu-satunya dan TAAARAA....ATM sedang ada gangguan karena stok uang di mesinnya sudah habis, wah saya pun segera cari akal buat mendapatkan uang 18 ribu. Mulai dari scaning wajah orang mana tau ada yang kenal, berencana pinjam uang satpam, namun kedua cara tidak jadi di eksekusi.
Saya tiba-tiba dapat ide untuk pinjam uang di stand bubur yang ada di sebelah ATM, mungkin yang jualan juga bingung liat saya mondar-mandir masuk ATM dengan wajah kecewa.
Saya memberanikan diri dan bismillah,
  • penjual bubur : Ibu mau yang mana (menawarkan jualannya)
  • saya               : Hmmm, bu saya mau minta tolong (dengan muka memelas)
  • penjual bubur : (muka bingung) apa?
  • saya              : pinjam uang boleh ga bu?
  • penjual bubur: hm?? ga bisa
  • saya             : gini bu, saya ga bawa uang cash trus ATM nya juga ga ada stok uang, sedangkan saya mau     daftar berobat 14.000 aja deh bu, ini saya kerja di sekolah alam.
  • penjual bubur : owh sekolah alam, iya bu ini (sambil menyerahkan uang 15 ribu)
  • saya             : makasih ya bu.
Alhamdulillah, dapat bantuan. nah si ibu percaya aja tuh ke saya, kayaknya setelah saya bilang sekolah alam, yang kebetulan berada dekat dengan RS.

#buburqueen #duri #rsudmandau

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rute Depok ke Ragunan

Mengenang Masa-Masa Itu Tidak habis pikir, saat nekat memutuskan berangkat ke keluar provinsi sendirian, senja itu di hari Sabtu. Setelah selesai piza party ultah teman di simpang nusantara, Depok. Saya sempatkan diri untuk silaturahim dengan seorang teman yang sejak merantau belum pernah bertemu. Saya kira ini waktu yang tepat untuk berkunjung. Ya keluar kota, dari Jawa Barat menuju DKI. Perjalanan dari Depok menuju Ragunan, Jakarta Selatan. Berikut rutenya: Naik angkot menuju stasiun depok, saya beli karcis ekonomi seharga Rp 1.500 menuju stasiun Pasar Minggu. Keluar dari stasiun pasar minggu gunakan  angkot S.15 yang parkir disebelahnya Ramayana. Jam sudah menunjukkan pukul 15.30 dan ini kali pertama saya ke daerah tersebut, Ramayana tempat pertama yang saya kunjungi karena sekalian mencari tempat sholat ashar. Keluar dari Ramayana hari mulai petang, sudah waktunya melanjutkan perjalanan. Setelah bertanya, saya temukan angkot ke Ragunan S15. Alamat yang diberikan

Rute Duri ke Pasir Pangaraian

Baru-baru ini daerah Pasir Pangaraian sedang ngetop dan banyak di kunjungi sebagai objek wisata religi. Terutama sejak berdirinya Masjid Agung Nasional Islamic Center, banyak rombongan yang berkunjung, mulai dari jemaah majlis ta'lim, rombongan sekolah, ibu-ibu RT dan Arisan, dan berbagai macam komunitas yang berkepentingan. Nah, kebetulan saya baru punya kesempatan berkunjung ke sana minggu lalu. Kami berangkat dari daerah Duri kecamatan Mandau. Rute yang kami pilih adalah melalui jalan rangau. Jika kita dari Jalan Hangtuah, masuk ke simpang rangau melewati simpang telkom. lalu lurus saja melewati jalan rangau hingga bertemu simpang jurong lalu belok kiri, lurus saja sampai bertemu simpang pelita,  setelah itu belok kiri dan kita pun sudah memasuki daerah Sontang, rokan hulu.Nanti ada simpang empat dan ada tugunya, kita belok kanan dan terus saja ikuti jalan raya dan ada simpang tiga, kalau arah kanan itu ke medan dan kiri ke pasir panggaraian. jika sudah masuk ini perjalanan k

Puisi Matahari

Berikut ini saya lampirkan beberapa bait puisi karya anak, siswa kelas 2 SD saat itu kami sedang belajar tema matahari. BAgi yang mau berkunjung ke sekolah kami dan berkenalan dengan mereka bisa langsung ke Jalan Stadion, depan RSUD Mandau, Duri. Puisi Matahari Karya : SD 2 Sekolah Alam Duri *Ghassan Cahaya matahari terang Sinarnya terasa hangat Tanpa matahari aku akan terasa gelap selama hidup *Aisyi Panasmu membuatku hangat Terangmu yang membuatku semangat Apimu bewarna orange *M. Syamil Matahari Bercahaya dipagi hari Sinarnya terasa hangat *Riza Matahari  yang tercinta Dia warna kuning *Syamil M Matahari...kamu lebih kuat Kamu lebih besar dari pada yang lain *Haris A Rasyid Terimakasih matahari karena meyinari bumi Tanpa matahari bumi gelap gulita Sinar matahari membuat aku hangat *Fifi Cahayamu sangat terang Aku membutuhkanmu disaat pagi Seperti api yang menyala Kau menyemangatkan hidupku *Aira Panasmu