Langsung ke konten utama

MENGEMBARA KE DAERAH (BER) DURI

Ada yang tau sejarah nama tempat ini, namanya Duri yang ada di provinsi Riau katanya sih kota Duri tapi sebenarnya ini hanya sebuah ibu kota Kecamatan Mandau, mungkin bisa dikatakan ini adalah kecamatan terkaya di Indonesia karena di sini kaya akan lahan minyak dan dikelola dengan sangat baik oleh PT CPI alias Chevron, namun dari pengamatan saya yang dapat menikmati efek dari hal itu khususnya adalah para pekerja PT CPI dan keluarganya.
Sampai sekarang saya belum tau sejarah namanya padahal nama kota ini sudah saya dengar sejak kecil sebab banyak orang kampong yang merantau ke sana dan memulai kehidupan mereka, jadilah Duri ini sebagai daerah yang kebanyakan adalah para pendatang dari berbagai daerah di Indonesia. Saya juga termasuk salah satu dari pendatang baru di sini, mencoba menjalani hidup dan mengabdi pada Tuhan dengan lebih baik.
Dikisahkan seorang gadis rupawan…
Tanggal 16 Maret 2013 sejak pkl 08.00 bersama teman seperjalan aku menunggu minibus Yanti group tujuan Duri di simpang heler jalan lurus (yg ada di jalan raya Bukittinggi-payakumbuh)   tepat pkl 9.00 yang ditunggu pun datang dan melaju dengan pasti, kira-kira dengan waktu tempuh 8 jam  dengan 2 kali berhenti yang pertama selama 15 menit untuk makan siang, biasanya dekat daerah Pangkalan dan tempatnya tepat di tepi jurang,biasanya para penumpang segera menuju toilet yang dekat jurang dan itu cukup menggerikan kalau tiba-tiba gempa, sedangkan tempat istirahat yang ke dua yaitu di daerah Kandis hampir dekat ke Duri yaitu sekitar 90 menit perjalanan lagi, waktunya tepat saat shalat ashar atau lewat.
Cukup dengan merogoh pitih enam puluh lima ribu rupiah sebagai ongkos maka di sepanjang jalan aku dapat menyaksikan kampong, kota, pasar, terminal, jalanan sepi dan rame, bukit, rimba, danau, sungai, jembatan, dan yang berbeda adalah deretan hutan yang dipenuhi oleh kelapa sawit karena selain tambang minyak, Riau juga penghasil minyak sawit.  Selain itu sebagian besar perjalanan adalah dilengkapi polusi udara, debu jalanan yang berterbangan dan suasana gersang dan panas lengkap sudah jika perjalan ini dengan minibus yang penuh sesak penumpang dan barang serta tanpa AC pula. Aku sarankan untuk memakai masker (penutup mulut n hidung), sapu tangan, cemilan dan air minum. Terlebih lagi jalan menuju kesana sebagaian ada yang rusak berat dan berlubang karena dilalui truk besar.
Sekian dulu deh seputar perjalanan menuju Durinya, bagi teman-teman yang pernah ke sana atau ada rencana silahkan berbagi disini, ditunggu ya.

Komentar

  1. salam kenal aja bang,,,dari Blogger KOta Duri,..
    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga, terimakash ud mampir Sanichi..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rute Depok ke Ragunan

Mengenang Masa-Masa Itu Tidak habis pikir, saat nekat memutuskan berangkat ke keluar provinsi sendirian, senja itu di hari Sabtu. Setelah selesai piza party ultah teman di simpang nusantara, Depok. Saya sempatkan diri untuk silaturahim dengan seorang teman yang sejak merantau belum pernah bertemu. Saya kira ini waktu yang tepat untuk berkunjung. Ya keluar kota, dari Jawa Barat menuju DKI. Perjalanan dari Depok menuju Ragunan, Jakarta Selatan. Berikut rutenya: Naik angkot menuju stasiun depok, saya beli karcis ekonomi seharga Rp 1.500 menuju stasiun Pasar Minggu. Keluar dari stasiun pasar minggu gunakan  angkot S.15 yang parkir disebelahnya Ramayana. Jam sudah menunjukkan pukul 15.30 dan ini kali pertama saya ke daerah tersebut, Ramayana tempat pertama yang saya kunjungi karena sekalian mencari tempat sholat ashar. Keluar dari Ramayana hari mulai petang, sudah waktunya melanjutkan perjalanan. Setelah bertanya, saya temukan angkot ke Ragunan S15. Alamat yang diberikan

Rute Duri ke Pasir Pangaraian

Baru-baru ini daerah Pasir Pangaraian sedang ngetop dan banyak di kunjungi sebagai objek wisata religi. Terutama sejak berdirinya Masjid Agung Nasional Islamic Center, banyak rombongan yang berkunjung, mulai dari jemaah majlis ta'lim, rombongan sekolah, ibu-ibu RT dan Arisan, dan berbagai macam komunitas yang berkepentingan. Nah, kebetulan saya baru punya kesempatan berkunjung ke sana minggu lalu. Kami berangkat dari daerah Duri kecamatan Mandau. Rute yang kami pilih adalah melalui jalan rangau. Jika kita dari Jalan Hangtuah, masuk ke simpang rangau melewati simpang telkom. lalu lurus saja melewati jalan rangau hingga bertemu simpang jurong lalu belok kiri, lurus saja sampai bertemu simpang pelita,  setelah itu belok kiri dan kita pun sudah memasuki daerah Sontang, rokan hulu.Nanti ada simpang empat dan ada tugunya, kita belok kanan dan terus saja ikuti jalan raya dan ada simpang tiga, kalau arah kanan itu ke medan dan kiri ke pasir panggaraian. jika sudah masuk ini perjalanan k

Puisi Matahari

Berikut ini saya lampirkan beberapa bait puisi karya anak, siswa kelas 2 SD saat itu kami sedang belajar tema matahari. BAgi yang mau berkunjung ke sekolah kami dan berkenalan dengan mereka bisa langsung ke Jalan Stadion, depan RSUD Mandau, Duri. Puisi Matahari Karya : SD 2 Sekolah Alam Duri *Ghassan Cahaya matahari terang Sinarnya terasa hangat Tanpa matahari aku akan terasa gelap selama hidup *Aisyi Panasmu membuatku hangat Terangmu yang membuatku semangat Apimu bewarna orange *M. Syamil Matahari Bercahaya dipagi hari Sinarnya terasa hangat *Riza Matahari  yang tercinta Dia warna kuning *Syamil M Matahari...kamu lebih kuat Kamu lebih besar dari pada yang lain *Haris A Rasyid Terimakasih matahari karena meyinari bumi Tanpa matahari bumi gelap gulita Sinar matahari membuat aku hangat *Fifi Cahayamu sangat terang Aku membutuhkanmu disaat pagi Seperti api yang menyala Kau menyemangatkan hidupku *Aira Panasmu